Rabu, 18 April 2012

Kantor PTPN VII UU Bentayan di Kepung Warga

PANGKALANBALAI – Setidaknya  500 orang warga asal desa Keluang Kecamatan Tungkal Ilir Banyuasin ,pagi tadi (03/04/12), sekitar pukul 09.00 wib tanpa kordinator dengan mengendarai sepeda motor dan sebagian berjalan kaki mendatangi kantor central PTPN 7 Persero Unit Usaha (UU) Betung Bentayan
Warga yang mengepung PTPN VII ( poto:.waluyo)
Kesatangan mereka menuntut agar pihak perusahaan menyerahkan 30 persen lahannya kepada warga dalam bentuk plasma sesuai dengan perjanjian awal saat akan membuka lahan perkebuna kelapa sawit di tahun 90 an lalu.

Bukan hanya itu ratusan warga yang mendatangi kantor pusat PTPN 7 Unit Betung betayan ini juga menuntut agar warga asal Desa Keluang dapat dipekerjakan diperusahaan ini menjadi karyawan tetap.
Menurut salah seorang warga yang mengaku bernama Irwan mengatakan dilokasi aksi dikatakan bahwa kami ini mendatangi kekantor perusahaan ini tidak ada yang menjadi coordinator. Kedatangan kami kelokasi ini bertujuan ingin menanggih janjinya pihak perusahaan sewaktu ingin membuka lahan perkebunan kelapa sawit waktu dengan 30 persen dari jumlah lahan yang diusahakan untuk dibuat kebun plasma, tetapi ternyata sampai saat sekarang ini janjinya tidak direalisasikan.
 
 Boyke Budiono Dirut PTPN III

Mereka bertujuan ingin meminta lahan berbentuk plasma sebanyak 30 persen dari jumlah 18 ribu henktar lahan inti di perusahaan ini. Kata Robert, sepertinya tuntutan itu tak mungkin akan direalisasikan karena tidak ada aturannya begitu. Andai kata warga ada lahannya ada solusinya yakni dengan system kemitraan yang artinya warga menyediakan lahan pihak perusahaan yang mengerjakan dan itu salah satu solusi, tetapi sekarangkan warga tidak memiliki lahannya, jelas Robet.
Yang sekarang masih ada lahan disekitar perusahaan ini kata Robert statusnya lahan HPKP seluas 1231 hektar yang masuk dalam izin perusahaan, tetapi prosesnya harus dilepas terlebih dahulu melalui Kemenhut di Jakarta. Juga ada lahan HPKP disekitar perusahaan ini sekitar 4500 hektar, tetapi oleh warga sudah ada diusahakan sekitar 2000 hektar dan ditanami karet kemungkinan sudah sejak puluhan tahun lamanya, tambah Robert.
Robert juga mengaku sempat kaget dengan ratusan warga dari Desa Keluang it uterus berdatangan, karena dari keterangan kadesnya bahwa aksi warga itu urung dilaksanakan dan hanya beberapa orang perwakilan dari masing-masing dusun saja, demikian juga infor dari pihak Polpos Tungkal Ilir, urai Robert yang terlihat gugup komentarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar