Senin, 06 Februari 2012

PT Jakon Coba Suap Wartawan Terkait Kasus Kecelakan Buruh Bangunan Gedung DPRD SU

Pasca jatuhnya korban pekan lalu hingga meninggal menambah daftar panjang jumlah yang meninggal buruh bangunan PT Jakon dalam merampungkan penyelesaian gedung DPRD Sumut. Anehnya, insiden yang terjadi untuk ketiga kalinya ini, dua di antaranya berlangsung hari Jumat dan satu lagi bersamaan terjadi pada bulan Januari.

Korban yang disebut-sebut berasal dari Tebingtinggi ini bertugas di gedung induk DPRD Sumut selama setahun. Dia menjadi korban ketiga selama proses pembangunan gedung DPRD Sumut berikut bangunan induk yang menelan biaya Rp185 miliar ini.

Informasi yang dihimpun wartawan menyebutkan, korban yang belum diketahui identitasnya itu dikabarkan meninggal dunia setelah menjalani pengobatan di rumah sakit Adam Malik Medan.

“Saya dengar ada yang jatuh dari scaffolding (tangga lipat) gedung induk (paripurna) hari Jumat 20 Januari 2012 jam 10.00 WIB. Setelah itu dibawa ke rumah sakit Malahayati Medan, namun karena lukanya parah, lantas dibawa ke RS Adam Malik, dan sudah dibawa pulang karena meninggal .

Kejadian diatas merupakan kejadian yang ketiga karean sebelumnya seorang pekerja asal Jawa Tengah (Jateng), Semarang, Siswo,43, terjatuh dari lantai tiga gedung bangunan DPRD Sumut pada 21 Januari 2010. Peristiwa naas ini saat korban sedang memasang material bangunan di lantai tiga, gedung yang sedang dalam proses pembangunan.


Selanjutnya, Richardo Panjaitan (26), mekanik pemasangan jaringan listrik dalam proyek pembangunan gedung DPRD Sumut ditemukan tidak bernyawa, Jumat 16 Juli 2010 sore. Kuat dugaan, korban tewas akibat tersengat arus listrik.oleh keluarganya” ujar seorang Satpam yang bertugas di lokasi proyek.

DPRD Sumut mendesak PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (Jakon) selaku pelaksana proyek gedung induk dewan untuk bertanggungjawab atas terulangnya insiden yang menyebabkan seorang pekerjanya tewas saat bertugas
“Kita prihatin, dan minta pelaksana proyek bertanggungjawab,” kata Ketua Komisi E John Hugo Silalahi kepada pers di Medan.

Penegasan ini disampaikan politisi Partai Demokrat ini menyikapi jatuhnya korban pekerja dari gedung induk DPRD Sumut yang berlokasi di Jl Imam Bonjol No 5 Medan hari Jumat lalu.

Dalam hal ini Benny Miraldi, Kabag perundang-undangan Sekretariat DPRD Sumut yang juga salahsatu panitia pembangunan gedung induk yang dibangun dengan biaya puluhan miliar itu terkesan menutup nutupi insiden ini malah menyuruh seluruh waratawan mendatangi kantor PT Jakon.Coba Suap

 


Pasca seminggu kejadian tersebut beberapa pimpinan PT Jakon sendiri diantaranya Kepala Proyek Gedung Paripurna, Adityo Nugroho terlihat kasak-kusuk saat memasuki ruangan Sekretariat DPRD Sumut ,Randiman ,Jum’at (27/1) dan keluar terburu-buru menghindari beberapa wartawan yang hendak konfirmasi perihal jatuhnya korban.

Akhirnya PT Jakon meminta wartawan untuk menunggu karena ada pihak yang akan memberikan keterangan akan datang ,ternyata yang datang pengawas keamanan,Udin dengan membawa duit untuk dibagikan.

Sontak hal ini membuat beberapa wartawan kecewa bercampur dongkol dan serta merta menolak duit yang hendak dibagikan.

“Kita kecewa dengan PT Jakon yang menganggap remeh dengan jiwa manusia dan coba-coba menyuap kami”, ujar Alfindo,salah seorang wartawan.

Dia berharap aparat kepolisian bertindak cepat melakukan penyelidikan atas tewasnya buruh bangunan karena tidak tertutup kemungkinan kurangnya alat pengaman.Karena terlihat alat pengaman hanya seutas tali yang diikatkan ke pinggang buruh yang sedang bekerja di ketinggian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar