Keresahan masyarakat dan petani di Binjai belum juga dapat di dengar dan lihat
serta dirasakan pihak kepolisian setempat yang seakan tutup mata dengan
menjamurnya gudang pengoplosan pupuk subsidi menjadi non subsidi,
yang hingga
kini belum juga ada keberanian pihak ke Polisian untuk menggerebek dan
menangkap pengusahanya.
Tentu gudang pengoplosan pupuk itu disebut - sebut milik Ali Opek yang digembor
- gemborkan orang yang kebal hukum. Tak tanggung gudang pengoplosan pupuk milik
Ali Opek begitu banyak berserak di kawasan Binjai yang tidak juga ada
keberanian pihak kepolisian setempat menjamahnya. Antaralain gudang tersebut
berdiri di Jalan Soekarno Hatta No.424 KM 18 Binjai, di Simpang KM 19 Binjai
dan terakhir di Tanah Seribu Binjai yang secara terang - terangan beroprasi
yang menjadi backupan oknum Aparat .
" Di duga Kalau aparat Negara atau oknum tertentu yang nakal tidak terima
Suap mana mungkin sampai sekarang tidak ada tindakan Hukum dan terjadinya
pembiaran,"
Hal ini diungkapkan oleh Warga di antaranya berinisial HP,
KM.PA dan HA Warga Binjai,Kabupaten Langkat Selasa (7/5/2014) Siang
Warga Binjai,Kabupaten Langkat
ini juga
meninta kepada kru Media ini agar nama-nama kami jangan di tuliskan dengan
jelas,karna Ali Opek itu banyak anjing-ajingnya yang suka menggigit,dan selain
itu kami juga selalu mendengar bahwa Ali Opek sering mengatakan,di Indonesia
ini tidak ada yang sulit,Kalau ayam masih mau makan jagung, semuanya gampang
lho,"tutur Warga
Dengan terkesan menutup mata yang dilakukan penegak hukum, kata sumber, membuat
kerugian negara menjadi begitu besar. Kenapa tidak, sebab gudang milik Ali Opek
memproduksi 50 ton pupuk subsidi perharinya.
"Bukan saja negara yang dirugikan, namun para petani juga berdampak
mendapat kerugian, karena tidak lagi mudah mendapat pupuk yang bersubsidi dari
pemerintah, bukan sampai disitu, selain pengoplosan pupuk, Ali Opek terkenal
sebagai mafia kelas kakap yang tak terjamah polisi " sebutnya.
Saat ini Rakyat kota Binjai dan Kabupaten Langkat memberikanKesan Negatif pada
aparat pemerintah di Kota Binjai dan Pemerintah Kabupaten Langkat yang terkesan
tidak membela Rakyat sedangkan saat ini para petani terbelenggu oleh mafia
Pupuk. Warga juga mengaku saat ini banyaknya kios-kios penjual pupuk oplosan
yang tidak jelas
Menurut warga lagi kami minta Pihak Aparat Negara secepatnya menindak Mafia
Pupuk Oplosan yang ada di kota Binjai dan Kabupaten Langkat agar dijebloskan ke
penjera saja, biar ada efek jera.dan tidak lagi bermain dengan yang
haram-haram,"pinta Warga
Terpisah, Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol.Drs Heru Prakoso saat dikonfirmasi
awak koran ini mengenai hal ini, menanggapi baik. Perwira melati 3 emas
dipundak ini mengaku pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait gudang
pengoplosan pupuk Subsidi milik Ali Opek. "Akan kita tindak lanjuti
informasi ini dan kita akan lakukan penyelidikan dan saya juga telah
menyampaikan hal ini pada Kapolres Binjai, AKBP Marcelino Sampouw, SH, Sik,
agar segera melakukan penyelidikan segera," sebut Heru.
Sementara Kapolres Binjai, AKBP Marcelino Sampouw, SH, Sik, saat dikonfirmasi
wartawan, mengenai alasan kenapa gudang yang menjadi tempat usaha haram
tersebut belum juga digerebek dan pengusahanya juga belum ditangkap, perwira
melati 2 emas dipundak ini tidak menjawab konfirmasi wartawan yang dilayangkan
lewat via sms. (EL)